BRMP Sulawesi Tengah dan BWS Sulawesi III Palu Bahas Kesiapan Pembangunan Irigasi 2026
Sigi, 9 September 2025 - Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Tengah menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi, serta Dinas Pertanian Kabupaten, bertempat di Aula BRMP Sulten yang berlangsung secara hybrid. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut surat dari BWS Sulawesi III Palu terkait rencana pembangunan irigasi tahun 2026, khususnya untuk mendukung kebutuhan cetak sawah di wilayah Sulawesi Tengah.
Dalam rakor tersebut, BWS Sulawesi III Palu menyampaikan permohonan dukungan kepada BRMP Sulteng untuk mengidentifikasi lokasi luas tambah tanam (LTT) yang mengalami penurunan beserta penyebabnya, serta menyediakan data dan informasi pendukung. Data tersebut nantinya akan menjadi bahan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pertanian Provinsi, termasuk untuk penyusunan langkah percepatan tanam selanjutnya. Hasil identifikasi juga akan menjadi dasar tindak lanjut bersama untuk mendukung percepatan pemulihan target LTT di Sulawesi Tengah.
Selain itu, BWS juga memaparkan mekanisme usulan Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2025. Salah satu poin pentingnya adalah peluang pembangunan jaringan irigasi air tanah yang dinilai berpotensi meningkatkan LTT, terutama di lahan tadah hujan. Areal yang berada di cekungan air tanah memiliki peluang besar untuk dibangun jaringan irigasi karena adanya potensi akumulasi air. Oleh karena itu, perlu dipastikan sawah yang diusulkan berada di wilayah cekungan air tanah. Apabila memenuhi syarat, maka pembangunan jaringan irigasi air tanah dapat diusulkan. Untuk pemenuhan dokumen teknis yang diperlukan, BWS menyatakan siap memberikan pendampingan.
Dalam kesempatan itu, perwakilan beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah juga turut menyampaikan kondisi dan permasalahan irigasi di wilayahnya masing-masing. Beberapa kendala yang disoroti antara lain jaringan irigasi yang kurang optimal atau mengalami kerusakan, usulan pembangunan jaringan irigasi yang ditolak, serta irigasi yang hingga kini belum direhabilitasi pasca bencana.
Melalui rakor ini seluruh pihak sepakat bahwa sinergi lintas instansi sangat dibutuhkan untuk memperkuat perencanaan pembangunan irigasi tahun 2026. Harapannya, upaya ini dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian serta mendukung ketahanan pangan di Sulawesi Tengah. (MSA)